Teknologi Informasi dan Perubahan Masyarakat

Teknologi Informasi dan Perubahan Masyarakat

(Makalah Ilmu Sosial Dasar)



Disusun oleh:

Delviero Nigel (NPM: 51416794)
Universitas Gunadarma
Fakultas Teknologi Industri
Teknik Informatika
2016



Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia- Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Ilmu Sosial Dasar ini dengan baik meskipun masih terdapat banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Emilianshah Banowo, S.SOS.,MM selaku dosen mata kuliah Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengaruh perkembangan teknologi, di bidang sosial budaya, bidang pendidikan, terhadap manusia dan tugas perkembangan remaja. Saya menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Bekasi, 02 November 2016
Penyusun.







BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang



    Sebagai mahluk  individu manusia tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu (manusia) sehingga membentuk kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh kesamaan-kesamaan kepentingan bersama. Sebagai manusia memang tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya orang lain sebab antara satu individu  akan saling bergantungan dengan individu yang lain  Namun bukan berarti semua himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial terdapat persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang telah tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam susunan tersebut merupakan sebuah keniscayaan. Karena perubahan merupakan hal yang mutlak terjadi dimanapun tempatnya. Perubahan akan tetap terus menerus yerjadi dalam kehidupan manusia seiring dengan perkembangan zaman, manusia akan selalu mengikuti arah zaman aplagi pada saat sekarang aemakin pesatnya perkembangan zaman maka akan semakin cepat pula perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia (perubahan sosial)

    Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut, struktur sosial,  atau pola nilai dan norma serta pran. Dalam kehidupan yang terjadi dalam kehidupan sehari manusia akan selalu membutuhkan informasi untuk mengetahui perkembangan yang terjadi dalam kehidupanny. manusia butuh media untuk memantau perkembangan zaman seperti televisi, surat kabar, atau internet untuk lebih memudahkan manusia itu sendiri dalam memantau perkembangan zaman.

    Perkembangan teknologi adalah adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar informasi dengan individu-individu lainnya.

ketika msayarakat selalu menggunakan teknologi untuk mengakses informasi otomatis perubahan sosial akan semakin cepat, karena disitu masarakat akan membentuk paradigma baru di dalam kehidupannya.



1.2  Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui dan memahami pengaruh perkembangan teknologi, di bidang sosial budaya, bidang pendidikan, terhadap manusia dan perkembangan informasi.


1.3  Metode Penulisan

Penulisan makalah ini dilakukan dengan menjelajahi internet dan riset dari berbagai pihak.



1.4 Manfaat Penulisan


Untuk meningkatkan kesadaran kepada pembaca agar dapat memahami dan menerapkan ilmu yang didapatkan dari hasil membaca makalah ini.





BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Perkembangan Teknologi dan Perubahan Masyarakat

     Teknologi informasi telah menjadi industri yang utama dan mampu memenuhi kebutuhan yang paling pokok dalam bidang ekonomi serta sumber-sumber daya utama lainnya. Teknologi komputer telah melahirkan satelit komunikasi yang dapat digunakan untuk kepentingan sarana telekomunikasi dan berbagai keperluan lainnya, termasuk untuk kepentingan siaran radio dan televisi. Disamping itu telah muncul berbagai macam sistem penyaluran informasi dengan memanfaatkan saluran pesawat telepon dan teknologi komputer yang menghasilkan video-text, sehingga memungkinkan pemilik pesawat telepon dapat memperoleh ribuan informasi langsung kapan dan dimanapun ia berada. Pengembangan serat optik (fibre optic) telah menghasilkan sistem televisi kabel dengan jangkauan hampir tidak terbatas.
Teknologi elektronika berkembang sangat pesat, menyebabkan dapat diproduksinya bermacam-macam peralatan komunikasi yang relatif murah dengan ukuran kecil, yang dapat dimanfaatkan dengan mudah oleh masyarakat umum, seperti komputer, radio, pemutar music, TV ukuran saku, kamera video, video game dan berbagai peralatan lainnya yang beberapa diantaranya menggabungkan berbagai fasilitas kedalam satu peralatan multimedia berupa laptop dan handphone.
Seluruh perkembangan tersebut telah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam berkomunikasi dan mendapatkan serta menyimpan informasi. Kemudahan tersebut lebih didorong lagi oleh perkembangan teknologi informasi khususnya internet, peluncuran WWW (Word Wide Web) pada 1990-an telah membuka babak baru dalam perkembangan internet yang sudah ada sejak 1950-an. Kini, selain digunakan untuk mengakses berbagai informasi, internet juga digunakan sebagai alat pembayaran, perdagangan, pemasaran, pelayanan dan pendidikan yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan yang merupakan aspek strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi informasi saat ini telah mengalami perkembangan yang luar biasa, seperti portofolio elektronic, game, dan simulasi komputer, buku digital (e-book), teknologi nirkabel (wireless), surat elektronik (e-mail), pencarian (browsing) informasi, konferensi jarak jauh (tele/ video conference), mobile computing, transaksi perdagangan (e-business), transaksi perbankan (e-banking), pelayanan publik (e-goverment) dan peningkatan kualitas pendidikan (e-learning). Perkembangan teknologi seperti ini telah menimbulkan revolusi komunikasi yang menyebabkan kehidupan masyarakat di berbagai negara tidak bisa terlepas dan bahkan telah ditentukan oleh informasi dan komunikasi. Gejala inilah yang menimbulkan kecenderungan interdependesi global bagi masyarakat antarbangsa.
Perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi cenderung berpengaruh langsung terhadap tingkat peradapan manusia. Terbentuknya strata masyarakat agraris, masyarakat industri, dan masyarakat informasi adalah tidak terlepas dari pengaruh teknologi global tersebut. Sehingga melalui teknologi tersebut kita mengenal dua bentuk kenyataan, yaitu realitas yang diciptakan tuhan dan realitas yang diciptakan manusia. Kedua realitas tersebut letak pemanfaatannya kembali kepada diri manusia.
Kita telah berada dalam era masyarakat informasi, yang ditandai oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

2.2 Ciri-ciri Perkembangan


1. Daya muat untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasikan, dan menyajikan informasi meningkat:

2. kecepatan penyajian informasi meningkat

3. Miniaturisasi perangkat keras;

4. Keragaman pilihan informasi;

5. Menurunnya biaya perolehan informasi;

6. Mudahnya penggunaan produk teknologi informasi;

7. Distribusi informasi yang semakin cepat dan luas; dan

8. Pemecahan masalah yang lebih baik dan dibuatnya prediksi masa depan lebih tepat.

    Dalam konteks sosial telah terjadi percepatan perubahan kehidupan masyarakat. Gelombang masyarakat informasi dipengaruhi oleh proses perbedaan waktu. Perubahan yang sedemikian cepatnya sehingga kita seolah-olah tidak mempunyai cukup waktu untuk bereaksi dan sebagai akibatnya kita dituntut secara terus menerus berantisipasi terhadap masa depan. Dalam masyarakat informasi, orientasi adalah ke masa depan. Kita harus belajar dari pengalaman yang akan datang. Kalau kita mampu melakukannya, berarti kita mampu untuk ”belajar dari masa depan”, sebagaimana kita mempelajari pengalaman masa lalu.
Menilai tentang pertumbuhan masyarakat informasi yang merupakan proses lebih lanjut dari masyarakat agraris dan masyarakat industri, Jhon Naisbitt dalam buku Megatrends, menyatakan terdapat lima hal yang perlu diperhatikan dalam perubahan masyarakat informasi, yaitu:
1. Masyarakat informasi merupakan suatu realitas ekonomi.
2. Inovasi dibidang komunikasi dan teknologi komputer, menambah langkah perubahan dalam penyebaran informasi dan percepatan arus informasi.
3. Teknologi informasi yang baru pertama kali diterapkan dalam tugas industri secara bertahap akan melahirkan aktivitas produk industri yang baru.
4. Setiap individu yang mengiginkan kemampuan menulis dan membaca, mempunyai kesempatan yang lebih baik dibandingkan pada masa sebelumnya.
5. Keberhasilan atau kegagalan teknologi komunikasi ditentukan oleh prinsip dan sentuhan daya nalar yang tinggi dari masyarakat yang bersangkutan.
Saluran utama dlam era informasi ini adalah komunikasi, dimana manusia berinteraksi dengan manusia lainnya. Sedangkan pada periode masyarakat agraris, masalahnya adalah manusia melawan alam. Demikian pula bagi masyarakat industri, manusia melawan proses hasil pengolahan alam.





BAB III

PENUTUP

    Pada pembahasan sebelumnya, telah kita ketahui bersama berbagai peranan teknologi informasi dalam perubahan masyarakat. Kerap kali kita menemui berbagai permasalahan terkait pemanfaatan teknologi informasi yang dipergunakan secara serampangan, baik dalam penyajian informasi, isi pesan, dan berbagai kepentingan yang tidak bertanggungjawab lainnya.
Hal tersebut disebabkan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, sehingga kita tidak mempunyai cukup waktu untuk bereaksi terhadap perkembangan tersebut, termasuk dalam mempersiapkan sumber daya manusia dan masyarakat yang bertanggungjawab dan beretika teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga untuk memanfaatkan produk informasi, kedepannya diperlukan adanya kemampuan khusus bagi setiap orang dalam memilih, mengolah dan menyerap informasi yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.

3.1 Penulis Mengidentifikasikan Beberapa Permasalahan dan Kesimpulan

1. Sumberdaya Manusia

Telah kita ketahui bersama bahwa konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat adalah menyiapkan sumberdaya manusia yang memadai baik kaulitas (kapasitas pribadi) dan kuantitasnya (menanggapi berbagai kebutuhan masyarakat, dan dunia industri). Sumberdaya manusia dalam konteks era teknologi informasi dipersiapkan untuk mengantisipasi dan mengatasi dampak negatif perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga perlu dikenalkan, dipraktekkan dan dikuasi sedini mungkin agar ia mampu menggunakan, menjaga, dan merawat produk teknologi informasi dan komunikasi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung proses pembelajaran dan kehidupannya, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.
Sebagai sebuah rancangan kurikulum, hal diatas merupakan sebuah rumusan ideal yang realitasnya bergantung pada kondisi di lapangan (sekolah, keluarga, dan masyarakat). Sehingga diperlukan sebuah usaha bersama, termasuk pelajar sendiri untuk memahami dan senantiasa membelajarkan diri dan masyarakat sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Ada tujuh keterampilan dasar yang tampaknya diperlukan untuk dapat hidup pada abad teknologi informasi dan komunikasi disamping keterampilan tradisional seperti membaca, menulis, dan menghitung. Ketujuh keterampilan itu adalah :
1) Berfikir dan berbuat secara kritis
2) Kreativitas
3) Kolaborasi
4) Saling pengertian lintas budaya
5) Komunikasi
6) Menggunakan komputer
7) Karir dan Belajar meyakini kemampuan sendiri.

3.2 Adapun jenis-jenis program komputer

  • Computers/network computer
  • Video production equipment
  • Database software ( e.g. Microsoft Access, Informix)
  • Internet/Word Wide Web
  • Project management software (e.g. MS Project)
  • Knowledge management (e.g. Inference, Verity, Knowlix)
  • Decision support software (e.g. Cognos)
  • Presentation software (e.g. PowerPoin)
  • Graphics software (e.g. Adobe Illustrator)
  • Data Visualization (e.g. Visual Insights)
  • Dekstop Publishing (e.g. Aldus PageMaker)
  • Word processing software (e.g. Word, WordPerfect)
  • Spreadsheet software (e.g. Excel)
  • Videoconferencing (e.g. PictureTel)
  • Groupware (e.g. Lotus Notes)
  • Remote collaboration software (e.g. Net Meeting)

3.3 Etika Teknologi Informasi

    Permasalahan yang kerap menjadi isu terbesar dalam era teknologi informasi ini adalah tindak penyimpangan berupa pencurian password, pemalsuan account, penyadapan jalur komunikasi, sistem komputer dan informasi dibajak, perusakan situs (cracked), spamming/ junk mail, virus, program perusak (malicious code), HAKI dan copyright disalahgunakan, pornography, pemalsuan uang, money laundring, maupun pemalsuan identitas. Penyimpangan-penyimpangan tersebut dikenal dengan istilah cyber crimes.
Penanggulangan cyber crimes dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
  • Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum acaranya, yang diselaraskan dengan konvensi internasional yang terkait dengan kejahatan tersebut.
  • Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai standar internasional.
  • Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya pencegahan, investigasi, dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan cyber crimes.
  • Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cyber crimes serta pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi.
  • Meningkatkan kerjasama antar negara, baik bilateral, regional, maupun multilateral, dlam upaya penanganan cyber crimes, antara lain melalui perjanjian ekstradisi dan mutual assistance treaties.
Pemahaman mengenai etika teknologi informasi ini perlu ditanamkan sejak dini dan berkelanjutan kepada pelajar, sebagai sebuah langkah dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang bertanggung jawab dan beretika teknologi informasi.

3.4 Data dan Informasi yang Bertanggung Jawab

    Dalam etika profesi dan keilmiahan, dan tidak terlepas dari etika teknologi informasi diatas, kita mengetahui bahwa penyajian data informasi hendaklah disajikan secara benar dan lengkap (baik referensi maupun validitas data-datanya). Namun kecendrungan dari pemanfaatan teknologi informasi khususnya internet, banyak ditemukan berbagai tulisan yang cenderung ”di copy-paste”, sehingga dikarenakan seringnya data tersebut diambil dan dipindahkan-pindahkan, muatannya banyak yang berubah-ubah.
Menanggapi hal tersebut, dimulai dari civitas akademika (dosen, guru, dan mahasiswa) hendaknya memulai usaha perbaikan ini dengan cara memberikan himbauan dalam berbagai tulisannya, dan melampirkan berbagai data yang benar serta lengkap, dimana usaha ini dimulai dari diri kita sendiri.

3.5 Remaja dan Perkembangan Teknologi Informasi

    Beberapa, atau sebagian besar, atau bahkan semua muatan remaja di media massa akhirnya akan menemukan jalan ke dunia online ynang dinikmati oleh para remaja. Pernyataan tersebut dapat kita temui dengan mudah di era teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini, dikarenakan sasaran dari berbagai media tersebut adalah kalangan remaja. Dampaknya adalah sebagaian besar aktivitas remaja diluar kegiatan sekolah adalah menonton TV (dengan berbagai tayangan yang jauh dari nilai-nilai edukatif), menggunakan internet (tren Face Book, friendsters, game online, mengunduh video, music, dsb), mendengar musik MP3/MP4, mendengar radio, membaca majalah remaja, dan membaca komik. Terlebih kesemua layanan tersebut telah menjadi beberapa fitur menarik yang tersedia lewat handphone.
Bahkan yang lebih berbahaya lagi para remaja cenderung meniru berbagai trend atau budaya asing, berkenalan dan berkorespondensi dengan orang asing yang berbahaya, hingga masalah perekaman, penyebaran, dan akses video-video porno yang dilakukan oleh remaja kita, di Indonesia ini.
Berikut profil pornografi remaja yang dihimpun oleh gerakan JBDK:
500+ video porno dengan 100% berisi content lokal
90%nya dibuat pelajar/ mahasiswa, dengan kecenderungan pelaku semakin muda.
Merata sampai kepelosok, dengan modus ”eksperimental youth”.
Pemborosan. Contoh: 19,6 juta video mesum ME-YZ didownload dari youtube.com/ bulan di tahun 2006. jika biaya download minimal Rp. 1000,- = 19,6 milyar.
Beberapa hal diatas merupakan krisis remaja yang perlu kita bendung, dan perlahan diminimalisir melalui sebuah usaha bersama, baik pemerintah, sekolah, masyarakat, pemuka agama, dan orangtua. Pemerintah sebagai kekuatan terbesar dalam konteks penyelenggaraan kehidupan bernegara dapat melakukan langkah antisipasi berupa memprioritaskan konten yang ramah anak, pendidikan, pembelajaran, life skills, dll serta tidak memberi tempat bagi industri pornografi.
Langkah antisipasi selanjutnya bagi keluarga dengan tidak meniru berbagai aksi pornografi di rumah, memberikan pengetahuan dan pemahaman sex sejak dini oleh bagi orangtua, komitmen/ tanggung jawab terhadap fasilitas teknologi informasi, seperti handphone, komputer, dll.
Antisipasi lainnya dapat dilakukan disekitar lingkungan (masyarakat, sekolah, dan warnet) dengan mengontrol warnet sehat, yang komitmen pada kebijakan penggunaan media teknologi informasi. Dapat juga dengan meningkatkan berbagai ceramah/ tausyiah mengenai pandangan agama, gerakan nasional, penyuluhan tentang sex, dan narkoba oleh lembaga-lembaga terkait, seperti BKKBN dan LSM-LSM.
Hal terpenting dalam upaya membendung permasalahan diatas adalah kepada setiap pribadi agar menyadari berbagai kegiatan produktif lainnya yang dapat dilakukan melalui media teknologi informasi, tidak membuat berbagai rekaman yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi, tidak menyebarkan, dan hapus jika ditemukan.
3.6 Pendidikan Tertinggal atau Pendidikan Terpanggil
Permasalahan lainnya dalam era teknologi informasi adalah penerapannya dibidang pendidikan yang belum optimal, sehingga lebih cenderung terkesan tertinggal dari perkembangan teknologi informasi itu sendiri. Dalam bidang pendidikan teknologi informasi menggunakan istilah teknologi informasi dan komunikasi (TIK), mengacu pada defenisi yang dikeluarkan PUSKUR, sebagai berikut :
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
Permasalahan yang kerap ditemukan dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut:
o Komitmen dalam pendayagunaan internet dalam pembelajaran, berupa keharusan menyediakan dana anggaran penyediaan peralatan teknologi informasi pendukungnya.
o Biaya perawatan dan operasional
o Sumber daya yang memadai dalam pengeloaannya, baik teknisi maupun operatornya.
o Memberikan penyadaran (awareness) baik terhadap guru maupun siswa akan pentingnya teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.
Sehingga pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan memungkinkan peserta didik belajar secara mandiri melalui media yang senantiasa berkembang, serta dapat dilakukan melalui sebuah proses pembelajaran di kelas, maupun masyarakat belajar (learning society)yang dapat dilakukan sepanjang hayat (long life education).
Dengan demikian, hal yang paling mendasar dalam penerapan internet di sekolah adalah tekad, kesiapan, da kesungguhan institusi yang diwujudkan dengan suatu kebijakan yang menyeluruh, meliputi kebijakan berubahnya strategi pembelajaran, kebijakan mengenai manajemen dan prosedur, kebijakan mengakses internet dan lain-lain. Karena kesemua itu merupakan kunci utama keberhasilan pendayagunaan untuk pembelajaran di lingkungan sekolah.
Selain itu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai media belajar jarak jauh (BJJ) melalui siaran radio, televisi, dan internet berupa layanan tele/video conference yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran, pendidikan dan pelatihan di lingkungan tenaga kependidikan yang berada di daerah terpencil maupun daerah kepulauan. Tentunya dengan memperhatikan berbagai pertimbangan dan perbandingan kegiatan konvensional yang dilakukan selama ini.

3.7 Media Informasi atau Media Tranparansi dan Pelayanan Publik

Isu terakhir yang penulis angkatkan adalah kecendrungan pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan pemerintahan (e-goverment) melalui berbagai situs pemerintah daerah yang cenderung hanya berfokus pada promosi berbagai potensi daerah guna menarik berbagai investor, dengan melupakan berbagai upaya transparansi dan pelayanan online bagi masyarakat.
Disamping itu, konten dari situs tersebut sangat jarang sekali untuk di update mengenai info dan kegiatan terbaru. Hal ini dapat disebabkan pengelolaan yang kurang optimal, serta belum terintegrasinya berbagai situs lembaga yang ada di daerah tersebut kedalam situs utama (pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/ kota). Sehingga informasi dapat tertata dan lebih menyeluruh mengenai perkembangan yang ada dalam pengelolaan pemerintahan di daerah tersebut.

3.8 Kesimpulan

Perkembangan teknologi informasi bukanlah suatu hal yang dapat kita hindari. Karena dengan adanya teknologi informasi hidup kita akan terasa lebih mudah. Kita bisa mengirim pesan dengan mudah, mengirim dan mencari informasi dengan cepat dan mudah. Namun dibalik semua kemudahan tersebut kta harus memerhatikan apa saja dampak baik dan buruk dari Teknologi Informasi. Karena supaya kita bisa mengetahui batasan-batasan apa saja yang yang boleh dilakukan dengan adanya perkembangan teknologi informasi. Kita juga perlu memerhatikan perkembangan Teknologi Informasi ini terhadap remaja. Karena ini merupakan hal yang sangat penting. Jika kita tidak memerhatikan, mengawasi dan membimbing remaja yang menggunakan Teknologi Informasi hal ini bisa menjadi dampak yang buruk, dan anak anak bisa terjerumus kedalam hal yang tidak baik. Contohnya remaja menyukai game yang berbau kekerasan. Hal ini akan mempengaruhi pikiran remaja. Lalu bisa saja remaja tersebut mengakses situs-situs porno. Oleh karena itu kita memiliki tugas untuk membimbing dan mengawasi remaja dalam memanfaatkan Teknologi Informasi.
Alternatif pemecahan masalah, dalam membimbing dan mengawasi remaja dalam memanfaatkan teknologi informasi kita lebih baik berpikir satu langkah lebih maju, akan lebih susah menghentikan kebiasaan buruk mereka daripada mencegahnya. Berikut alternatif pemecahan masalahnya :
1. Menggunakan aplikasi pihak ketiga yang menyediakan fasilitas pemblokiran situs-situs tertentu.
2. Membatasi waktu penggunaan untuk mencegah adiksi yang berlebihan
3. Menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga
4. Mengawasi penggunaan internet
5. Menempatkan komputer pada tempat yang berada dalam jarak pandang pengawasan orangtua
6. Meningkatkan keimanan dan pemahaman tentang agama
7. Menyadarkan tentang lebih pentingnya kehidupan diluar sana ketimbang kehidupan maya.





Daftar Pustaka


jhonrisparsaulian.blogspot.com/2011/03/dampak-teknologi-informasi-
terhadap.html
http://silvianiest.blog.esaunggul.ac.id/iptek/dampak/negatif/bidang-sosial-dan-
budaya/
http://silvianiest.blog.esaunggul.ac.id/iptek/dampak/positif/bidang-pendidikan/
http://silvianiest.blog.esaunggul.ac.id/iptek/dampak/negatif/bidang-pendidikan/
Farouk, Peri Umar. (2007). Trend dan Antisipasi Fenomena Bugil Depan Kamera. Jakarta: slide presentasi Gerakan JBDK.
Horton. (2000). Designing Web-Based Training. Wiley.
Miarso, Yusufhadi. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.
Munir. (2008). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Penerbit Alfabeta.
PUSKUR BALITBANG DEPDIKNAS. (2003). Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP & MTs. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.
The Gallup Youth Survey. (2007). Isu dan Tren Utama Remaja dan Media. Bandung: Penerbit Pakar Raya.
Warsita,Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Kumpulan Kuliah Umum – Pidato Ilmiah dan Ceramah Menteri Penerangan RI H. Harmoko, Globalisasi Komunikasi dan Kemajuan Teknologi Informasi.

Comments

Popular posts from this blog

Sejarah, Konsep, dan Penerapan New Media di Berbagai Situs

Ada Yang Salah Dengan Logo Google Tahun 2015-Sekarang?

PENJELASAN TENTANG DESAIN SKENARIO, SCRIPT DAN STORYBOARD DALAM PEMBUATAN GAME