Permasalahan Remaja dan Solusinya
Permasalahan Remaja dan Solusinya
Masa remaja adalah masa seorang mencari dan membentuk jatidiri. Dalam prosesnya, seorang remaja mengalami banyak pergolakan secara fisik, psikologis dan sosial yang menimbulkan suatu perilaku-perilaku yang terkadang menyimpang. Kenakalan remaja dalam ilmu psikologi disebut dengan juvenile delinquency, yaitu suatu perbuatan yang melangar norma, aturan atau huum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau pada transisi masa anak-anak menuju dewasa. Kartono (1988) juga menjelaskan bahwa remaja yang nakal disebut pula sebagai anak cacat sosial. Mereka menderita cacat sosial disebabkan oleh pengaruh sosial yang ada ditengah masyarakat, sehingga perilaku mereka dinilai oleh masyarakat sebagai suatu kelainan dan disebut dengan “kenakalan”.
Perilaku-perilaku yang menyimpang tersebut biasa disebut dengan kenakalan remaja. Kenakalan remaja bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal (subyektif) maupun faktor eksternal (obyektif).
Faktor internal penyebab kenakalan remaja, yaitu:
- Krisis identitas, Perubahan secara fisik maupun sosiologis pada remaja memungkinkan terbentuknya dua hal yang terjadi. Pertama, terbentuknya perasaan terhadap konsistensi pada kehidupannya. Yang kedua adalah tercapainya identitas peran. Seorang remaja akan mengalami pemberontakan ketika mengalami ketidak seimbangan antara konsistensi kehidupan dan identitas peran.
- Kontrol diri yang lemah, Pola pendidikan otoriter yang cenderung menggunakan kekerasan dalam proses belajar mengajar bisa menjadi faktor timbulnya agresifitas remaja yang tinggi. Remaja akan cenderung melampiaskan tekanan yang dialami di sekolah dalam bentuk kenakalan
Faktor eksternal penyebab kenakalan remaja, yaitu:
- Problem dalam Keluarga, Permasalahan dalam keluarga seringkali berdampak pada kondisi psikologis remaja. Pola asuh tidak sesuai hingga perceraian orangtua berdampak pada pemberontakan remaja dengan melakukan perilaku “nakal”.
- Pola pendidikan sekolah yang tidak sesuai, Pola pendidikan otoriter yang cenderung menggunakan kekerasan dalam proses belajar mengajar bisa menjadi faktor timbulnya agresifitas remaja yang tinggi. Remaja akan cenderung melampiaskan tekanan yang dialami di sekolah dalam bentuk kenakalan.Teman sebaya yang kurang baik,
- Teman sebaya memiliki pengaruh yang kuat pada perilaku remaja. Remaja yang memiliki teman sebaya yang kurang baik seringkali terpengaruh pada perilaku yang menyimpang. Teman sebaya merupakan tolak ukur apakah remaja diterima dalam lingkungannya atau tidak. Tak jarang remaja demi melakukan apa saja demi bisa diterima oleh teman sebayanya.
- Lingkungan tempat tinggal yang buruk, Karakter seorang remaja juga dipengaruhi oleh lingkungan dimana tempat ia tinggal. Remaja yang tinggal pada lingkungan yang penuh dengan kriminalitas cenderung akan memiliki perilaku kriminal pula. Tak jarang perilaku menyimpang remaja dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak baik.
Solusi mengatasi kenakalan remaja:
- Keluarga, Keadaaan keluarga yang harmonis merupakan kunci penting dalam pendidikan karakter anak. Keluarga harmonis bukan berarti keluarga yang memiliki tingkat ekonomi yang melimpah, namun keluarga yang harmonis adalah keluarga yang dapat memberikan kebutuhan secara fisik dan psikologis pada anak. Pola asuh orangtua juga sangat berpengaruh pada pembentukan karakter anak. Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang ideal untuk mengembangkan kepribadian anak.
- Pendidikan Karakter, Pendidikan karakter yang baik adalah pendidikan yang mampu melatih anak untuk mampu memiliki kontrol diri yang baik. Pendidikan karakter tak hanya dilakukan oleh keluarga, namun juga di lingkungan sekolah maupun lingkungan rumah. Dengan memberikan pendidikan karakter sejak dini maka akan mencegah anak dalam melakukan perilaku menyimpang.
- Sosialiasi dari pihak terkait, Seringkali dalam berperilaku menyimpang remaja didasari oleh perilaku coba-coba, serperti mencoba minuman keras, narkoba, hingga melakukan seks bebas. Hal tersebut didasari oleh kurangnya pengetahuan pada remaja. Dengan memberikan sosialisasi dari pihak-pihak terkait seperti sosialisasi NAPZA, HIV/AIDS, dll.
Comments
Post a Comment